Kiprah mahasiswa KKN Kembali Ke Desa di Tanah Laut
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI – Pandemi covid-19 dalam sekejap memaksa beragam aktivitas berubah dari kebiasaan selama ini. Begitu halnya pada kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Semua aktivitas kini wajib memperhatikan physical/social distancing sebagai upaya pencegahan penularan virus ganas itu.
KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, pun juga menaati hal tersebut. Implementasinya, KKN yang biasanya dilakukan secara kelompok (tim) dan berada pada suatu wilayah yang ditentukan LPPM, pada KKN 2020 kali ini dilaksanakan secara mandiri (individu) atau dalam kelompok kecil. Lokasinya pun ditentukan sendiri oleh mahasiswa berdasar lokasi domisili/kampung halaman.
“Bisa juga memilih lokasi di luar domisili dengan pertimbangan keamanan dari pandemi covid-19 dan akses internet,” papar Rifiana, dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ULM, Jumat (18/9/2020).
Perubahan model KKN tersebut, jelasnya, tak lepas dari kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial guna meminimalisasi aktivitas yang melibatkan banyak orang serta pergerakan mahasiswa di domisilinya saat ini.
“Konsekuensi perubahan model KKN itu diharapkan tak menghilangkan nilai kemanfaatan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat,” tandasnya.
Meskipun dilakukan secara mandiri (individu) dibarengi beberapa pembatasan tersebut, kegiatan mahasiswa diharapkan mampu memberi manfaat bagi masyarakat.
Dikatakanya, KKN bertajuk Kembali Ke Desa ULM 2020 dilaksanakan tiga sesi dimulai pada 18 Agustus-1 Oktober 2020. Tiap sesi selama 15 hari.
Satu di antara kelompok KKN pada sesi dua adalah Kelompok 28 Kabupaten Tanahlaut (Tala) yang dimulai pada 2-16 September 2020 dalam bimbingan Rifiana. Dalam pelaksanaannya, kelompok 28 dibagi menjadi empat kelompok kecil berdasar jarak terdekat masing-masing tempat tinggal.
Program kerja utama adalah upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.
“Kelompok 28-1 melaksanakan KKN di Desa Sungaipinang, Kecamatan Tambangilang oleh Muhammad Haykal Fiqri, Kinanti Wiranti, Lulu Nurmaulinda, Resti Aulia dan Risda Widya Hariani,” sebutnya.
Program kerja yang telah dilaksanakan di antaranya pembagian masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, wadah tempat cuci tangan dan souvenirs. Sasarannya yakni anak kelompok belajar SDN Sungai Pinang.
“Selain itu, mengajari anak-anak cara mencuci tangan menurut WHO dan mempraktikannya,” bebernya.
Program kerja kedua, lanjutnya, yaitu sosialisasi cara pembuatan jamu peningkatan daya tahan tubuh (imun). Pemberian informasi mengenai jamu tersebut, juga memberikan jamu yang telah dibuat dan memasangkan banner pencegahan Covid-19 di halaman kantor desa setempat.
Kelompok 28-2 di Desa Kualatambangan, Kecamatan Tangkisung, dan Kecamatan Kintap, yang dilaksanakan oleh Hamdiani dan Ritiana Agilda. Program kerja yang dilakukan yakni sosialisasi bahaya dan pencegahan covid-19 dan pembelajaran jarak jauh kepada anak sekolah dasar.
Kemudian, melakukan program kerja sosialisasi peningkatan mutu nilai jual hasil perikanan di Pelabuhan Perikanan Muarakintap. Peserta sosialisasi sangat antusias mengikuti acara tersebut karena di Desa Muarakintap hasil perikanan masih sangat sederhana sehingga harga yang dijual masih sangat murah.
“Melalui sosialisasi tersebut masyarakat menjadi lebih kreatif dalam pengolahan hasil perikanan,” sebutnya.
Kemudian Kelompok 28-3 di Desa Banyuirang, Kecamatan Batibati, yang dilaksanakan oleh Mila Sari, Danang Rizam Nuari, Uswatun Khasanah, dan Siti Fatimah.
Kelompok ini melakukan serangkaian kegiatan di antaranya mengajak warga membersihkan lingkungan setempat, memasang spanduk tentang pencegahan covid-19. Pembagian masker dan hand sanitizer alami serta melakukan edukasi dan praktik cara pembuatan pestisida alami yang ramah lingkungan kepada petani jagung.
Selain itu, melaksanakan program kerja pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi pengolahan jagung manis menjadi keripik. Bahan jagung manis tersebut berasal dari jagung yang tidak terjual karena memiliki ukuran yang tidak sesuai dengan permintaan pasar, sehingga keberadaannya cukup melimpah di gang Lokdamar RT 08 Desa Banyuirang.
Kelompok 28-4 di Desa Handilbabirik, Panggung, Padangluas, dan Batutungku, dilaksanakan oleh Muhammad Aiman, Elsa Evita, Milda, dan Tommy Nurrahman. Kegiatan yang dilakukan membagikan poster dan memasang spanduk tentang gejala, penularan, pencegahan dan penanggulangan covid-19 dimasa transisi new normal.
“Selain itu melakukan program kerja cek kesehatan di antaranya pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol secara gratis pada masyarakat setempat serta pemberian leaflet mengenai gejala, penyebab penyakit dan cara untuk menjaga agar tetap normal,” ujar Rifiana.
Program kerja lainnya yaitu edukasi dan pelatihan media pembelajaran jarak jauh kepada tenaga pengajar pada lembaga satuan pendidikan nonformal PKBM Gajah Mada di Kecamatan Kurau. Program kerja itu dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan informasi tentang teknologi perangkat lunak yang dapat digunakan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan. Program kerja lainnya mengedukasi anak-anak usia 5-8 tahun di Desa Panggung tepatnya di RT 4B tentang cara pembuatan herbarium kering dengan memanfaatkan bagian tanaman.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul KKN di Tala dalam Suasana Pandemi, Begini Ragam Kegiatan yang Dilakukan Mahasiswa ULM, https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/09/18/kkn-di-tala-dalam-suasana-pandemi-begini-ragam-kegiatan-yang-dilakukan-mahasiswa-ulm?page=4.
Penulis: Idda Royani
Editor: Edinayanti
Tag:covid-19, jagung, kembali ke desa, KKN, mahasiswa, pengabdian, TanahLaut